Friday, June 21, 2013

"DISC type" dan Jabatan Supervisor


Tipe DISC atau DISC type apa yang cocok untuk jabatan seorang supervisor atau penyelia ?

Perlu dipahami bahwa seorang yang berada pada posisi supervisor atau penyelia haruslah memiliki keterampilan hubungan manusia atau Human skill yang baik.  Hal ini dikarenakan didalam pekerjaannya banyak berurusan dengan bawahan atau anak buahnya, selain tentu saja bagaimana memahami dan melaksanakan perintah atasannya. 

Jadi tipe disc apa saja yang memenuhi syarat ? Apakah tipe D ? tipe I ? Tipe S ? atau tipe C ?

Semua tipe DISC itu baik dan benar, karena tipe apapun anda itu adalah ciptaan dan pemberian tuhan.  Namun untuk membahas tipe disc terkait jabatan supervisor mari kita lihat kuadaran DISC.
Orang yang berada di kuadran sebelah kiri, yaitu tipe D dan tipe C lebih berorientasi kepada pekerjaan.  Sedangkan orang yang berada di kuadran sebelah kanan yaitu tipe I dan tipe S lebih berorientasi kepada manusia.

Nah, apabila anda orang bertipe I atau tipe S atau IS ataupun SI tentu lebih mudah menjalankan fungsi “urusan manusia” ini karena secara alami memang suka dan membutuhkan ber-urusan dengan orang lain.  Namun apabila anda orang bertipe D atau bertipe C yang secara alami “task oriented” tentu harus lebih menyadari dan memahami bahwa porsi urusan dengan orang harus diperbanyak.  Sadari bahwa anda bekerja lebih banyak melalui orang lain, dalam hal ini melalui bawahan anda.   Tugas anda sebagai supervisor adalah mengawasi, mengajari, membina, memperhatikan, dan juga menegur bawahan anda kalau diperlukan.  Semua itu adalah keterampilan hubungan manusia (human skill) yang harus terus diasah agar pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik.

Untuk memahami disc concept lebih lanjut, dapat anda pelajari melalui berbagai literatur atau situs internet yang sesuai.  Namun anda dapat juga mengikuti pelatihan yang diadakan oleh perusahaan atau yang diadakan oleh penyedia pelatihan.

Anda dapat juga mempelajari e-book (100 halaman)  berupa pdf file pada halaman download  situs http://billasbi.weebly.com

Pelatihan supervisor : www.smaile-training.com



Monday, June 17, 2013

Kepemimpinan Situasional

Kepemimpinan sangat penting bagi seorang penyelia atau supervisor, terutama karena penyelia atau supervisor banyak bekerja bersama "anak buah" nya.
Konsep kepemimpinan situasional berasal dari Paul Hersey dan Ken Blanchard yamg menjelaskan berbagai sikap cara tindak yang sebaiknya diambil oleh seorang atasan yang dikaitkan dengan situasi dari bawahannya.
Ada empat kondisi bawahannya dan dengan demikian ada empat hal pula yang dapat dipilih oleh seorang atasan atau supervisor yaitu "Telling"; "Selling", "Participating", dan "Delegating".
Dalam kondisi bawahan yang secara teknis memahami dengan baik pekerjaannya dan memiliki kemauan yang baik untuk melaksanakannya, seorang supervisor dapat menerapkan tindakan "Delegating" kepada bawahannya.
Dalam kondisi lain dapat diambil tindakan participating, selling, ataupun telling.

Saturday, June 15, 2013

Aplikasi DISC-Concept bagi Supervisor


Supervisor atau penyelia yang handal memiliki keterampilan dalam memehami "atasan" dan "anak buah" nya. 
DISC concept yang 'ditelurkan' oleh ahli psikologi Dr. Moulton Marston ini memudahkan kita untuk mempelajari dan memahami berbagai tipe orang dan bagaimana cara terbaik menanggapi sikap dan tindakan orang-orang yang berbeda tersebut.
Bagaimana cara 'menangani' bawahan tipe "D" ? tipe "I" ? tipe "S" ? atau tipe "C" ?
Bagaimana pula memahami atasan tipe D ? atau tipe lainnya
Untuk mempelajari lebih lanjut disc concept, dapat dilihat di
http://bit.ly/1dLH781

Monday, June 3, 2013

Kesalahan umum supervisor baru


Kesalahan apa yang banyak terjadi dan dilakukan oleh seorang penyelia atau supervisor baru ?
 
http://www.smaile-training.comSeseorang dipilih dan diangkat menjadi supervisor umumnya adalah karena kualitas kerjanya yang baik.  Pimpinan perusahaan mengetahui siapa saja yang pekerjaannya baik dan ketika ada kebutuhan untuk menetapkan seorang penyelia atau supervisor,  maka perusahaan akan memilih seseorang karyawan yang dinilai terbaik hasil pekerjaannya.
Namun apa yang terjadi, ketika karyawan tersebut sudah diangkat menjadi supervisor ?
Kebiasaan lamanya “bekerja dengan baik” terus dilanjutkannya.  Bukannya mendelegasikan pekerjaan dan membina anak buahnya. Superisor baru tersebut “asyik” melaksanakan pekerjaan tersebut.  Apalagi bila deadline sudah mendesak. Karena kuatir tidak menyelesikan pekerjaan pada waktunya supervisor baru tersebut mengambil alih pekerjaan anak buahnya.
Hal ini tentu tidak diharapkan perusahaan.
Training atau pelatihan bagi supervisor baru akan memberikan wawasan dan pengetahuan akan fungsi dan peranan supervisor sehingga supervisor dapat  memberikan kinerja terbaiknya bagi perusahaan tempatnya bekerja

http;//supervisory-training-course.blogspot.com